Respon Hasil Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) pada Umur Pemangkasan Pucuk Dan Dosis TrichokomposRespon Hasil Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) pada Umur Pemangkasan Pucuk Dan Dosis Trichokompos

Latar Belakang: Peningkatan produktivitas hasil tanaman cabai rawit dapat dilakukan dengan melakukan pemangkasan pucuk dan penggunaan pupuk hayati trichokompos sebagai alternatif pengganti pupuk kima. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan umur pemangkasan pucuk dan penambahan dosis trichokompos terhadap hasil tanaman cabai rawit. Metode: Percobaan dilaksanakan di Dusun Kaligunde, Desa Menyono, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Probolinggo mulai bulan Juli hingga November 2023. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan dua faktor. Faktor pertama adalah umur pemangkasan pucuk yang terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu P0 = Tanpa pemangkasan, P1 = pemangkasan pucuk 14 HST, P2 = pemangkasan pucuk 21 HST, P3 = pemangkasan pucuk 28 HST dan dosis trichokompos sebagai faktor kedua yang terdiri 4 taraf perlakuan yaitu T0 = Tanpa trichokompos, T1 = 600g/tanaman, T2 = 800 g/tanaman, dan T3 = 1000 g/tanaman, sehingga didapatkan 16 kombinasi perlakuan dengan 3 kali ulangan. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan umur pemangkasan pucuk 28 HST dan dosis trichokompos 800g/taaman menghasilkan jumlah bunga total terbaik. Umur pemangkasan pucuk 28 HST memberikan hasil terbaik terhadap jumlah daun, luas daun, jumlah cabang produktif, jumlah buah total per tanaman, bobot buah total pertanaman. Dosis trichokompos 800 g/tanaman memberikan hasil terbaik terhadap tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, jumlah buah total per tanaman, dan bobot buah total per tanaman. Kesimpulan: Umur Pemangkasan pucuk dan dosis trichokompos berpengaruh terhadap hasil tanaman cabai rawit.