Manajemen Musyarakah Dalam Senyawa Kimia

Buku ini focus penulisan tentang pemberdayaan minyak atsiri dengan pembahasan manajemen musyarakah kolaborasi dalam usaha minyak atsiri yang penentuan kualitasnya didasarkan pada senyawa kimia eugonal. Pada dasarnya kondisi yang dirasakan oleh pemula yang hendak melakukan usaha umunya terkendala di pengadaan modal. Bahkan untuk memperoleh pinjaman melalui lembaga keuangan kadang terkendala karena sejumlah persyaratan dan admistrasi yang kadang sulit dipenuhi oleh masyarakat. Keadaan demikian mendorong penulis untuk memberikan suatu solusi kebuntuan keuangan melaui kerjasama yang seseuai dengan prinsip syariah yang ditawarkan dalam usaha penyulingan minyak atsiri limbah daun cengkeh berbasis praktik akad manajemen musyarakah. Penjelasan dalam buku mengupas tuntas tentang inovasi tersebut berbentuk kerjasama keuangan suatu inovasi usaha penyulingan limbah daun cengkeh menjadi minyak atsiri berbasis modal manajemen musyarakah. Pengetahuan dan praktik usaha manajemen berbasis musyarakah dalam memobilisasi dana. Bagi hasil sesuai dengan porsi masing-masing, bukan hanya keuntungan tetapi berbagi juga risiko di dalamya, sehingga keadaan ini akan membuat mereka tidak saling memberatkan. Pengolahan ini melaui proses ekstraksi minyak atsiri dengan cara destilasi penyulingan limbah daun cengkeh yang sebelumnya hanya sampah organic. Hal ini menjadi alternatif untuk lapangan kerja baru bersama pemuda di daerah Bonto Bajeng, Asayya, Ereng-ereng, kecamatan Tompobulu Bantaeng, dan wilayah sekitarnya