Representasi Wujud Konflik Politik Dalam Novel Lampuki Karya Arafat Nur

Conflict in society usually started with the difference in every argument, competition between individual or group that has their own interest or people who trying to achieve the same goal. This research represents about the form of politic conflict in Lampuki novel created by Arafat Nur. The qualitative approach and descriptive method is used in this research. There are several problem that would be examined in this research such as representation of the politic’s form in Lampuki novel created by Arafat Nur. Based on the result and study from this research, we can conclude that the form of politic conflict in this novel is about the physical violence action, such as beating, killing, raping, assault, slaughter, kicking, slapping, fisting, and stunning. This violence form mostly done by government soldier to the civil cosiety who are not fault or not involved in the rebellion such as poor farmers, ladies, and children. Key words: Representation, Politic Conflict, Representation the Form of Politic Abstrak: Konflik dalam masyarakat biasanya selalu diawali dengan perbedaan pendapat, persaingan dan pertentangan antara individu atau kelompok yang memiliki suatu kepentingan tertentu atau mereka yang merebut suatu sasaran yang sama. Penelitian ini merepresentasikan wujud konflik politik yang terdapat dalam novel Lampuki karya Arafat Nur. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Adapun permasalahan yang diteliti adalah representasi wujud konflik politik yang terdapat dalam novel Lampuki karya Arafat Nur. Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini, disimpulkan bahwa wujud konflik politik yang terdapat dalam novel Lampuki berupa tindak kekerasan langsung atau kekerasan fisik, seperti pemukulan, pembunuhan, pemerkosaan, penyerangan, pembantaian, penendangan, penamparan, peninjuan, dan penyetruman. Wujud kekerasan ini, lebih banyak dilakukan oleh prajurit pemerintah terhadap penduduk yang tidak bersalah atau yang tidak terlibat dalam pemberontakan seperti petani miskin, perempuan dan anak-anak. Kata Kunci: Representasi, Konflik Politik, Representasi Wujud Konflik Politik.