Dalam Tulisan ini, penulis hendak memaparkan tentang etika kerajaan Allah berdasarkan Injil Matius 5:3-12

Dalam tulisan ini, penulis hendak memaparkan mengenai etika Kerajaan Allah berdasarkan Injil Matius 5:3-12. Etika yaitu ilmu mengenai hak dan kewajiban moral (akhlak) serta tentang mendefinisikan mana yang baik dan buruk. Etika yang dilakukan oleh para jemaat di dalam gereja sebagai komunitas kerajaan Allah sangat erat kaitanya dengan kekristenan. Sekarang sindiran mengenai sikap orang Kristen yang bertolak belakang dengan ajaran Yesus banyak terjadi. Padahal dalam beragama prioritas kehidupan anggota kerjaan-Nya lebih terutama dalam hal etika yang lebih baik daripada orang farisi dan keagamaan ahli Taurat (Matius 5:20). Pengajaran tentang etika Yesus bisa kita pahami lebih mendalam walaupun secara tertulis tidak disampaikan oleh Yesus. Pada realisasinya etika Yesus merupakan etika pemerintahan Allah juga, maka sifat etika harus absolut. Perilaku yang terlihat bagi orang yang menganut etika dari kerajaan Allah sangat diprioritaskan pada kebenaran dalam diri. Karakter yang wajib dimiliki bagi orang yang percaya yaitu tertuang dalam (ayat 4) Karena mereka akan dihibur maka berbahagialah orang yang berduka; Orang yang lemah lembut (ayat 5); Orang yang haus dan lapar tentang kebenaran (ayat 6); Orang yang murah hatinya (ayat 7); Orang yang hatinya suci (ayat 8); Orang yang membawa damai (ayat 9); dan Orang yang dianiaya sebab kebenaran (ayat 10)